Jumat, 24 April 2009

Diskursus Tahap Pertama CAIREU Berakhir


Diskursus tahap pertama yang diadakan Center for Acceleration of Inter-Religious and Ethnic Understanding (CAIREU) STAIN Pontianak berakhir hari ini, Kamis (23/04). Diskursus seputar teori konflik dan penanganannya yang disampaikan Direktur CAIREU, Eka Hendri ini dihadiri beberapa aktivis mahasiswa, seperti Lembaga Perlindungan Anak (LPA) dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI).

Menurut Ketua Presidium PMKRI Santo Thomas More Pontianak, Hendrikus Adam, kegiatan ini sangat bermanfaat terutama bagi orang-orang atau lembaga yang memang concern di bidang perdamaian.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena urusan konflik dan perdamaian adalah urusan kita semua. Pada diskursus ini saya mendapat ilmu baru mengenai teori-teori konflik dan bagaimana penyelesaiannya”, ujar Adam.

Dalam diskusi kali ini, Eka memaparkan tentang cara terbaik menyelesaikan konflik. Menurutnya, konflik hanya bisa diselesaikan oleh pihak yang terlibat konflik itu sendiri. Solusi-solusi yang ditawarkan berupa negosiasi dan mediasi dengan melibatkan pihak ketiga yang dipercaya oleh kedua pihak yang bertikai dan benar-benar tidak memihak kepada salah satu pihak yang memiliki permasalahan.

“Untuk menyelesaikan konflik diperlukan kerjasama kedua belah pihak yang berkonflik. Pihak ketiga sebagai mediator atau negosiator juga harus berasal dari pihak yang netral, tidak ‘berat’ pada salah satu pihak dan tentunya telah terlatih sebagai mediator yang sudah dipercaya oleh kedua belah pihak”, kata Eka.

Eka mengharapkan, pada diskursus tahap kedua nanti, respon masyarakat umum dan aktivis mahasiswa lebih besar karena ilmu-ilmu seputar konflik dan penyelesaiannya merupakan ilmu terapan yang dibutuhkan di masyarakat.

“Pada diskursus kedua nanti, kami lebih menekankan pada praktek penyelesaian konflik karena saya pikir ini adalah ilmu terapan yang kasusnya sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Dari hal yang paling kecil dulu lah, seperti permasalahan keluarga, bagaimana mediasi yang kita lakukan antara kedua belah pihak yang bermasalah. Semakin sering berlatih maka semakin kita memahami bagaimana solusi terbaik dari konflik itu sendiri”.

1 komentar:

John mengatakan...

Kok ada yang mau tidur tu???