Senin, 19 Januari 2009

My long experience (Part 1)


Tak terasa sudah seminggu lebih aku berada di Negara Paman Sam, Amerika Serikat. Tempat yang aku datangi merupakan salah satu Negara bagian yang terkenal dengan daerah desert dan kaktus Saguaro. Menilk sekilas sepanjang perjalanan, aku berangkat dari Bandara Internasional Sukarno Hatta sekitar pukul 09.30 pm. Satu jam kemudian rombongan kami sampai di Singapura dan harus transit selama kurang lebih 5 jam. Disana kami “terlantar” menunggu kedatangan pesawat yang akan terbang ke Jepang.
Di Singapura kami menemukan sebuah bandara yang really make us….Huah….it’s really
cool airport!!! Di sekelilingnya bisa kami lihat segala macam toko. Dari toko suvenir, kafe, sampe toko baju. This airport really like a mall in Indonesia. Selain itu, disana juga bisa akses internet free. Jadi, rombongan kami sudah seperti anak ayam yang lupa dengan induknya. Hehehe, kami berjalan mengelilingi Changi, just sight seeing! Tidak membeli apa-apa karena we were not have money. Kami kunjungi semua tempat yang ada di Changi termasuk toilet. Satu hal lagi yang unik, di Changi airport kami baru menemukan standing water to drink atau biasa disebut fountain water. Tempatnya kayak wastafel, tapi airnya bisa diminum. Jadi, kami melakukan ‘observasi’ lagi pada tempat itu.
Kami sampai di Singapura sekitar pukul 1 malam dan berangkat lagi ke Jepang sekitar pukul 5 pagi. Jadi, kami menghabiskan sisa waktu di Singapura dengan mengeksplor Changi Airport, ada juga yang sedang tidur dan sebagian lagi mengerjakan tugas esai yang diberikan Ibu Irid Agoes (Direktur IIEF). Untuk menghilangkan lelah kami berjalan-jalan dan bercand
a dengan sebagian teman. Dan tidak lupa melakukan ‘ritual’ ketika kami menginjakkan kaki di tempat baru, yaitu foto-foto, hehehe…secara anak-anak Arizona pada narsis-narsis, but actually, its just our way to record our experience, setidaknya sebagai bukti sejarah perjalanan hidup kamilah.
Akhirnya, pesawat yang kami tunggu-tunggu datang juga. Setelah melakukan check-in yang prosesnya sangat panjang, kami sampai juga pada pesawat yang akan membawa kami ke negeri Sakura, United Airlines, namanya. Dan guess what…aku mendapat kursi paling belakang…oh my God! That’s not a good news for me. Mengapa? Karena menurut aku, di kursi paling belakang pergerakan pesawat sangat terasa, and I can’t feel that! Bisa ditebak kan akhirnya apa…I got air sickness!!! Untungnya tak sampai muntah. Perjalanan dari Singapura ke Jepang sebenarnya menyenangkan diluar tragedi duduk-dibelakang-dan-pengen-muntah itu. Pramugari dan pramugaranya ramah-ramah dan yang tak disangka-sangka adalah salah satu dari mereka bisa bahasa Indonesia dan tahu jenis makanan Indonesia seperti sambal terasi! Wow, that’s cool, huh? Kami berpikir mungkin dia pernah ke Indonesia, atau punya keluarga di Indonesia….and what else lah…intinya pelayanannya memuaskan.

0 komentar: